Klaten.co – Beijing membuat kemajuan pesat dalam inovasi dan pengembangan 5G tahun lalu dalam pemerataan jaringan 5G di negara tirai bambu tersebut.
Jumlah stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) 5G di negara itu bertambah menjadi hampir 3,38 juta, demikian disampaikan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China pada Jumat (18/1).
Baca juga : Semakin Canggih, Samsung Galaxy S24 Sematkan AI
Per akhir 2023, negara itu telah memiliki lebih dari 10.000 proyek internet industri berbasis 5G dan meluncurkan beragam aplikasi percontohan 5G di bidang-bidang utama seperti pariwisata budaya, perawatan medis, dan pendidikan.
Hal itu untuk membantu memulihkan dan memperluas konsumsi, kata Xin Guobin, selaku wakil menteri di kementerian tersebut, dalam sebuah konferensi pers.
Jumlah pengguna ponsel jaringan 5G di China juga telah mencapai 805 juta orang per akhir tahun lalu, tambahnya.
Baca juga : PDB Guangzhou di China diperkirakan Tembus 3 Triliun Yuan pada 2023
Menurut estimasi sejumlah lembaga penelitian, jaringan 5G di negara itu diperkirakan akan membantu menghasilkan output ekonomi sebesar 1,86 triliun yuan (1 yuan = Rp2.171), atau sekitar 261,36 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.630) pada 2023.
Dengan demikian grafik tersebut meningkat 29 persen dibandingkan dengan angka pada 2022, kata Xin.