Scroll untuk baca artikel
EntertainmentInternasionalTeknologi

Dulu Hidup Miskin, Zhou Qunfei Penemu Touchscreen Jadi Perempuan Terkaya di China

444
×

Dulu Hidup Miskin, Zhou Qunfei Penemu Touchscreen Jadi Perempuan Terkaya di China

Sebarkan artikel ini
Zhou Qunfei penemu touchscreen

Klaten.coZhou Qunfei tercatat sebagai perempuan terkaya di China. Ia dikenal sebagai penemu touchscreen dan pembuat layar sentuh utama dunia, Lens Technology.

Berkat teknologi layar sentuh yang ditemukannya, siapa sangka hal itu membawa sosok Zhou Qunfei yang terlahir dari keluarga serba kekurangan berubah menjadi seorang miliarder.

Perusahaan yang dipimpinnya itu sukses bekerja sama dengan banyak perusahaan teknologi lainnya.

Baca juga : Cara Mudah Simpan Gambar dari Dokumen Google Docs

Hal tersebut membuat Zhou Qunfei memiliki kekayaan bersih senilai 10 miliar USD (sekitar Rp156,1 triliun), hingga membuatnya tercatat sebagai salah satu perempuan terkaya di dunia menurut Forbes.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, Zhou Qunfei lahir dari keluarga yang serba kekurangan. Ia lahir di sebuah desa di provinsi Hunan di China Timur pada tahun 1970.

Baca juga : Zhou Qunfei Penemu Touchscreen, Pernah Jadi Buruh Pabrik

Zhou si penemu touchscreen ini tidak memiliki masa kecil yang indah seperti kebanyakan anak lainnya.

Sejak berusia lima tahun, Zhou sudah kehilangan seorang ibu.

Sementara sang ayah yang merupakan pensiunan tentara, menjadi buta dan kehilangan jari akibat kecelakaan saat bekerja di pabrik.

Untuk menghidupi keluarganya, ayah Zhou bekerja serabutan. Mulai dari membuat kerajinan bambu hingga memperbaiki sepeda. Sementara Zhou membantu mencukupi kebutuhan keluarga dengan memelihara hewan ternak.

Baca juga : Cara Mudah Lakukan Telepon dan Video Call di Aplikasi X

Hal itu membuat kondisi finansial keluarga yang tidak memungkinkan juga membuat Zhou terpaksa berhenti sekolah.

Zhou menyerah dengan keadaan dan terpaksa putus sekolah saat masih berusia 16 tahun.

Setelah putus sekolah, Zhou pindah ke daerah Guangdong untuk bekerja sebagai pekerja migran di Shenzhen.

Sebenarnya, Zhou ingin bekerja di instansi pemerintahan, tetapi karena terkendala dengan pendidikan, Zhou harus mengurung impiannya saat itu.

Beruntungnya, Zhou dibekali otak yang cerdas. Tidak mau pasrah dengan keadaan begitu saja, Zhou pun memilih bekerja di dekat Universitas Shenzhen.

Hal itu dilakukan Zhou agar bisa mengambil berbagai kursus keterampilan. Mulai dari kursus komputer, akuntansi, mengemudi, dan bidang lainnya.

Cek Berita dan Artikel Klaten.co yang lain di Google News dan Jangan lupa di Follow ya Guys