klaten.co – Jelang kontestasi Pilkada Klaten 2024, dua partai besar secara sah telah merapat ke PDI Perjuangan untuk menjalin kerja sama pra koalisi. Kedua partai tersebut adalah partai Gerindra dan PKS. Meski telah secara resmi menanda-tangani kerja sama pra koalisi, keputusan siapa pasangan calon bupati dan wakil bupati masih menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai masing-masing.
Kesepakatan kerja sama pra koalisi dituangkan dalam penanda tanganan atau teken nota kesepakatan atau mou, antara DPC PDIP dengan DPC Partai Gerindra. Penanda-tanganan MoU dilakukan Ketua DPC PDIP, Sri Mulyani, dengan Ketua DPC Gerindra, Hariyanto,, tanda tangan kerja sama partai ini dilakukan di Kantor DPC PDIP Klaten, Selasa malam (9/7/2024). Kegiatan ini dihadiri sejumlah pengurus struktural kedua partai. Dalam pemilu legislatif (Pileg) 2024 kemarin, PDIP memperoleh 18 kursi, sementara Gerindra 6 kursi.
Baca juga : Viral, Tiga Bangunan Masih Berdiri di Tengah Proyek Jalan Tol Solo-Yogya
Sebelum dilakukan teken MoU, perwakilan kedua partai sudah berkomunikasi secara intens untuk menyamakan visi misi membangun Kabupaten Klaten ke depan. Salah satu poin kesepakatan penting yang tercapai adalah calon bupati dalam pilkada 2024 nantinya berasal dari PDIP, dan calon wakil bupatinya dari Gerindra.
Ketua DPC Partai Gerindra, Hariyanto mengungkapkan, prinsipnya kedatangannya bersama structural partai Gerindra merupakan balasan kunjungan sebelumnya dari PDI Perjuangan. Kedua partai telah menjalin komunikasi sejak lama. Akhirnya, mengerucut pada penanda tanganan MoU kesepakatan untuk berkoalisi pada Pilkada Klaten 2024 nanti.
“Kesepakatannya adalah bakal calon bupati dari PDIP. Bakal calon wakil bupatinya dari Gerindra. Mas Benny nanti yang dicalonkan dari Gerindra,” kata Hariyanto, yang merupakan ayah kandung Benny.
Baca juga : Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Tewas Tersengat Listrik Saat Rayakan Ulang Tahun
Sementara, Ketua DPC PDIP Klaten, Sri Mulyani membenarkan isi kesepakatan koalisi kedua partai adalah menempatkan calon wakil bupatinya nanti dari Gerindra. Komunikasinya memang sudah terjalin sejak lama. Akhirnya, kedua partai berjodoh untuk bekerja sama dalam koalisi di Pilkada Serentak 2024 nanti.
“Selain dengan Gerindra, beberapa waktu lalu sudah (koalisi) dengan PKS. Insyallah Nasdem dan PPP juga sudah oke untuk bergabung di koalisi atau kerja sama. Nanti kita tinggal menguatkan insyallah dari PKB juga sudah oke. Dan kami terus akan bergerilya memohon dukungan Demokrat dan PAN,” tegas Sri Mulyani.
Untuk diketahui, bila seluruh dukungan partai telah didapat, seperti ditegaskan Sri Mulyani, akan terjadi koalisi besar antar semua partai peserta pemilu di Klaten. Dengan begitu, sekali lagi bila ini benar terjadi, Pilkada Klaten 2024 akan berisi pertarungan pasangan calon bupati dan wakil bupati melawan kotak kosong. Pasalnya, Partai Golkar yang belum sempat disebut Sri Mulyani, hanya mengantongi 7 kursi. Sesuai aturan, partai atau koalisi partai minimal harus mengantongi 10 kursi untuk bisa mengajukan pasangan calon.
Baca juga : Majelis Taqlim di Klaten Deklarasi Dukung Ahmad Luthfi Maju Cagub Jateng
Namun begitu, meski telah secara resmi terjadi kerja sama pra koalisi atau dukungan semua partai, keputusan siapa pasangan calon bupati dan wakil bupati masih menunggu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai masing-masing. Pra koalisi atau kerja sama dukungan yang dibangun di tingkat daerah bisa bubar dan sia-sia bila tidak linear atau sesuai dengan rekomendasi dari DPP masing-masing partai. (LND)
