Klaten.co – Seperti catatan klaten.co , Satreskrim Polres Klaten bersama tim forensik RS Bhayangkara Polda DIY membongkar dan melakukan autopsi pada jenazah SW yang dikubur di kompleks permakaman umum Dukuh Ngriman, Desa Karanglo, Kamis (11/1/2024).
Autopsi jenazah wanita lansia Karanglo, Klaten, itu dilakukan sebagai bagian dari rangkaian proses penyelidikan menindaklanjuti laporan dari kerabat korban, yang menilai ada kejanggalan terkait kematian perempuan lansia yang meninggal dunia 3 Oktober 2023 lalu itu.
Baca juga : Berikut Hasil Autopsi Tim Forensik Jenazah Wanita Karanglo Klaten
Awalnya, Sriyanto dan kerabat lainnya tak menaruh curiga atas meninggalnya perempuan lansia itu. Almarhumah kemudian dimakamkan di kompleks permakaman tak jauh dari rumahnya.
Seiring perkembangan, kerabat dan warga menilai ada kejanggalan atas meninggalnya SW. Saat ditemukan, SW mengenakan selimut dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kerabat kemudian mendapatkan informasi dari orang-orang yang memandikan jenazah almarhumah.
“Dari yang memandikan itu katanya ada luka lebam di leher, pundak, dan bagian belakang tubuh lebam-lebam seperti bekas dipukul,” kata Sriyanto.
Setelah dicek, KTP serta tas milik SW juga hilang. Di dalam tas yang hilang itu ada berbagai perhiasan milik almarhumah. Hal lain yang dinilai janggal adalah cerita tetangga SW yang menilai SW seperti sedang di bawah ancaman.
Baca juga : Tim Forensik Jenazah Wanita Karanglo Klaten Ungkap Ada Luka Memar di Kepala
“Dia [SW] sempat bilang ke Bu RT, ‘sesuk sesuk nak aku mati, enek sing mateni. Nak omahku kobong, enek sing ngobong [besok kalau aku meninggal dunia, ada yang membunuh. Kalau rumah saya terbakar, ada yang membakar]. Kemudian dijawab Bu RT ‘lha sapa yu?’ [Siapa bu?] Kemudian dia menjawab ‘wes pokokmen’,” kata Sriyanto.
Sriyanto menjelaskan waktu itu SW tak mengatakan secara gamblang siapa yang mengancamnya. Warga awalnya juga mengira apa yang disampaikan SW hanya sebagai candaan.
Atas kejanggalan-kejanggalan itu, kerabat SW kemudian membuat laporan ke polisi pada 8 Oktober 2023. “Kalau ini pembunuhan, semoga segera terungkap biar semua terang,” ungkap Sriyanto.