klaten.co – Ribuan warga tumplek blek menceburkan diri ke embung Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, Minggu (21/7/2024). Lalu, mereka beramai-ramai menangkap ikan secara gratis. Sebanyak 2 ton ikan yang disebar untuk kemudian diperebutkan. Begitulah gambaran situasi Tradisi Memet Ikan yang telah digelar turun temurun ini. Tradisi ini menjadi simbol ungkapan syukur warga atas kesejahteraan yang bersumber pada pemanfaatan irigasi embung.
Meski aba-aba dimulainya acara belum dibunyikan, ribuan warga sudah terlanjur mencebur ke area embung. Ketinggian air sengaja dibuat tidak lebih dari lutut orang dewasa. Sehingga, peserta “Tradisi Memet Ikan” lebih mudah menangkap ikan yang telah disebar sebelumnya. Embung desa seluas hampir satu hektar ini memang dimungkinkan untuk menampung ribuan orang. Sehari-harinya, irigasi pertanian di radius sekitar Desa Gemblegan mengandalkan penampungan air dari embung ini.
Baca juga : Pentas Seni Cethik Geni ke-6 Tampilkan Sendratari Kreasi Lokal
Pada pelaksanaan tahun ini, sebanyak 2 ton ikan disebar untuk diperebutkan secara gratis. Berbagai jenis ikan yang disebar. Mulai ikan lele, nila, bawal, dan lain-lain. Dengan perlengkapan seadanya, para warga Desa Gemblegan dan sekitarnya berebut menjaring ikan yang dibagikan secara gratis ini. Bukan hanya ikan yang digratiskan, panitia tradisi juga menyediakan sejumlah hadiah hiburan bagi warga yang berhasil menangkap ikan maskot dengan tanda pita di ekornya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani mengungkapkan, Tradisi Memet Ikan telah menjadi salah satu agenda tahunan kabupaten. Bukan hanya milik Desa Gemblegan saja. Kebetulan, pelaksanaan tradisi tahun ini bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Klaten ke-220, dan menjadi salah satu rangkaian peringatan hari jadi. Sri Mulyani menegaskan, tradisi memet ikan menjadi simbol ungkapan syukur dan kesediaan saling berbagi antar warga masyarakat. Warga juga diajak untuk berpesta ikan gratis sepulangnya ke rumah.
Baca juga : Viral, Tiga Bangunan Masih Berdiri di Tengah Proyek Jalan Tol Solo-Yogya
“Semakin matang mempersiapkan kegiatan ini agar masyarakat betul-betul menikmati dan pulang membawa rejeki. Ada hampir 2 ton ikan lebih ikan yang disebar. Dituangkan di embung yang sudah disiapkan (dikuras sebelumnya). Terimakasih. Antusias warga luar biasa. Tumplek blek,” kata Bupati Sri Mulyani.
Wakil Menteri Desa (Wamendes), Paiman Raharjo, yang merupakan putra daerah asli Desa Gemblegan, mengaku sangat bangga menjadi saksi tradisi yang telah turun temurun digelar ini. Paiman juga menjadi saksi betapa pentingnya fungsi embung Desa Gemblegan bagi kelangsungan pertanian di area sekitar embung.
“Fungsi dari embung itu kan di saat musim hujan bisa dijadikan penampungan air, lalu bisa dijadikan irigasi. Di samping fungsi irigasi, ternyata embung-embung itu bisa diinovasi menjadi kegiatan-kegiatan lain, yang bisa menjadi sumber penghasilan asli desa (PAD),” tandas Wamendes Paiman. (LNG)